
Mencetak dokumen, brosur, banner, atau media lainnya bukan hanya sekedar menekan tombol print lalu hasilnya akan keluar. Anda perlu mempertimbangkan banyak faktor teknis agar hasil cetakan maksimal dan sesuai dengan harapan. Andalkan jasa print.
Sayangnya, kesalahan dalam proses percetakan sering kali terjadi, baik karena kurangnya pengetahuan teknis maupun kelalaian dalam persiapan file. Kesalahan ini tidak hanya berdampak pada kualitas cetak, tapi juga menyebabkan pemborosan waktu dan biaya. Berikut kesalahan paling umum terjadi dalam dunia percetakan, sebagai berikut:
- Resolusi Gambar Terlalu Rendah Sehingga Buram
Kesalahan paling umum yang sering terjadi yaitu resolusi gambar yang terlalu rendah sehingga hasilnya buram dan pecah. Banyak orang tidak menyadari bahwa gambar yang terlihat tajam di layar komputer belum tentu memiliki resolusi yang cukup untuk dicetak.
Gambar dengan resolusi di bawah 300 dpi (dots per inch) akan terlihat buram, pecah, atau tidak tajam saat dicetak dalam ukuran besar. Cara mengatasinya yaitu memastikan resolusi gambar tinggi, menggunakan format PNG atau JPG, gunakan software pendukung.
- Salah Memilih Jenis Kertas Sehingga Warna Tidak Tajam
Hal penting yang tidak boleh terlewatkan yaitu memilih jenis kertas. Lantaran setiap kertas memiliki karakteristik tersendiri yang mempengaruhi tampilan hasil cetak. Kertas biasa (HVS) tidak dapat memberikan hasil warna yang maksimal seperti kertas glossy atau art paper.
Tentu jika salah memilih kertas, warna yang dihasilkan bisa saja tampak pudar, tidak tajam. Atau bahkan tidak sesuai dengan desain awal. Untuk itu, hindari dengan mengetahui kertas yang dibutuhkan sesuai dengan format dokumen yang dicetak. Atau media lain dengan pertimbangan yang matang.
- Warna Cetak Tidak Sesuai Dengan Tampilan Layar
Salah satu masalah terbesar dalam percetakan adalah perbedaan warna antara tampilan di layar komputer dan hasil cetakan tidak sesuai. Ini terjadi karena layar komputer menggunakan warna RGB (Red, Green, Blue), sedangkan mesin cetak menggunakan mode CMYK (Cyan, Magenta, Yello, dan Black).
Cara menghindari hal ini, Anda perlu melakukan konversi desain ke mode warna CMYK sebelum melakukan cetak. Anda juga bisa menggunakan profil warna standar yang disediakan oleh penyedia jasa print.
- Kesalahan Dalam Ukuran Dan Margin
Salah satu kesalahan yang sering kali terjadi yaitu tidak memperhitungkan area potong dan margin yang cukup. Akibatnya teks atau gambar penting terpotong saat proses mencetak. Paling parah jika Anda ingin memotong kertas print yang digunakan.
Cara menghindarinya yaitu dengan menggunakan ukuran dokumen sesuai dengan standar percetakan (A4, A3, dan lainnya), tambahkan bleed minimal 3 mm di setiap sisi dokumen, dan memastikan elemen penting berada dalam area aman cetak.
- Menggunakan Font Yang Salah Sehingga Sulit Dibaca
Teks yang terlalu kecil atau terlalu tipis bisa membuat pembaca kesulitan mendeteksi arti, terutama pada cetakan ukuran kecil seperti kartu nama. Selain itu, jika font yang digunakan tidak tersedia di komputer penyedia jasa print, maka font bisa berubah bentuk secara otomatis.
Anda bisa menggunakan font dengan ukuran minimal 6 pt untuk cetakan kecil. Jika menggunakan font khusus, pastikan font sudah di-’embed’ atau dikonversi ke bentuk vektor (outline) sebelum dikirim ke percetakan.